MUBAR – Realisasi anggaran APBD menjadi perhatian khusus Pj Bupati Kabupaten Muna Barat, Dr. Bahri saat ini. Betapa tidak, serapan anggaran di daerah yang dipimpinnya itu masih terindikasi anomali atau serapan anggarannya rendah.
Dr. Bahri mengatakan untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi covid-19, maka serapan anggaran harus dimaksimalkan.
“Ini salah satu tugas kita dalam rangka mendukung pemulihan Ekonomi Nasional, yakni dengan memastikan realisasi APBD dioptimalkan,” ungkap Bahri saat ditemui di kantor Bupati, Kamis, (21/07/2022).
Ia menuturkan jumlah anggaran APBD Mubar sekira Rp. 807,1 miliar, dengan rincian pendapatan daerah Rp. 603,1 miliar, pembiayaan Rp. 204 miliar yang didalamnya termasuk anggaran Silpa Rp. 24 miliar dan pinjaman dana PEN Rp.180 miliar.
“Kalau dilihat dari sisi pendapatan, realisasinya sudah Rp.250,5 miliar atau 41,53 persen dan itu mendekati target 51 persen, kemudian untuk anggaran belanja daerah Rp.807,1 miliar realisasi kita Rp.131,8 miliar atau baru 16,33 persen. Kalau pinjaman dana PEN dikeluarkan misalnya maka realisasi kita dari 16,33 persen itu menjadi 21,01 persen, sementara realisasi dari sisi pembiayaan yang baru digunakan adalah dana Silpa Rp.24 miliar. Padahal target untuk triwulan kedua yang akan diserap adalah minimal Rp.403,5 miliar atau 50 persen tapi ini baru Rp.131,8 miliar atau 16, 33 persen,” jelasnya.
Direktur Perencanaan Keuangan Daerah Kemendagri itu menyebut alasan dana PEN belum bisa diserap walaupun sudah masuk dalam APBD adalah belum adanya persetujuan dari Kementerian Keuangan.
“Dana pinjaman Rp.180 miliar belum direalisasikan karena belum ada persetujuan maupun pertimbangan Kemenkeu walaupun sudah masuk di APBD sehingga kita tidak bisa laksanakan,” sebutnya.
Jebolan STPDN itu pun membeberkan penyebab rendahnya realisasi anggaran. Menurutnya, penyebabnya dikarenakan oleh empat faktor yakni pertama kegiatan fisik yang dianggarkan OPD diantaranya PUPR dan lainnya pelaksanaanya masih menunggu perencanaan sehingga itu juga menghambat sebelum masuk pekerjaan fisik sebelum perencanaan selesai.