Mubar – Penjabat Bupati Muna Barat (Mubar) Bahri meninjau langsung lokasi rencana pembangunan pabrik tepung tapioka oleh PT Mubar Agro Sejahtera, di Desa Latompe, Kecamatan Lawa.
Dalam peninjauan tersebut, Pj Bupati Mubar didampingi Sekda Mubar, Husain Tali serta OPD dan Kepala Desa Latompe, Laode Sugira serta masyarakat, Minggu (2/10/2022).
“Saat ini saya tinjau langsung tiap lokasi yang berpotensi dan layak untuk pembangunan pabrik tepung tapioka, kemarin di Desa Kampani layak dan saat ini di Desa Latompe Kecamatan Lawa berpotensi dan layak pula,” kata dia.
Bahri mengatakan untuk saat ini ia menawarkan pada pihak investor dari Jakarta dua lokasi Desa Latompe dan Desa Kampani. Sehingga nantinya ada tim investor melalui konsultan yang akan mensurvei langsung dilapangan dimana yang lebih berpotensi dan layak untuk diberdirikan pabrik tersebut.
“Untuk lokasi pihak investor tidak mau beli harus disediakan oleh Pemda akan tetapi akan menyewa lahan yang mana lokasi itu tersebut menjadi bagian pernyataan modalnya BUMD,” ujar dia.
Orang nomor satu di Mubar ini menjelaskan untuk lahan yang dibutuhkan sekitar lima hektar yang mana lima hektar tersebut dekat dengan mata air dan jauh dari pemukiman.
“Sekarang ini kita masuk tahap persiapan penandatanganan persiapan penetapan calon petani dan calon lokasi atau calon petani yang menerima bantuan atau calon lokasi lahan yang akan di tanami (CPCL) siapa saja masyarakat yang mau ikut karena dia 1.250 Hektar yang diharapkan masing_masing masyarakat 1.250 orang nanti akan dibagi per desa,” ungkapnya.
Menurut dia intinya masyarakat mengikuti program, ikut tanam ubi dan yang kedua punya lahan tidak perlu menunjukkan sertifikat yang penting ada lahan untuk menanam, entah itu lahan sendiri ataupun lahan sewa.
“Jadi antara masyarakat Pemda kita bentuk BUMD dan pabrik dan yang menjual di pabrik pihak BUMD akan bergerak dihasil pertanian lain, kita tidak ada lagi kejadian kita kesulitan hasil dari masyarakat jatuh harganya semua akan ditampung oleh BUMD,” tutupnya.
Lebih lanjut kata dia BUMD bergerak tidak hanya bidang pertanian dan peternakan akan tetapi di bidang perikanan pun akan dibuka, tapi untuk jangka pendek adalah Pemda fasilitasi antara masyarakat hanya ketemu dengan BUMD tidak akan ketemu lagi dengan pihak pabrik.
Dia menambahkan antara masyarakat nanti dengan BUMD, namun perusahaan penyedia ingklusi keuangan, jadi yang membayar pabrik kemasyarakatan tidak akan ketemu lagi denga pihak perusahaan pabrik hanya melalui BUMD.
“Jadi kita akan tetapkan CPCL masyarakat mana yang akan menanam duluan akan diatur panennya tiap hari kontinyu maka dengan itu usaha masyarakat akan meningkat,” tandasnya.
“Jadi kewajiban saya selain membentuk BUMD membuka dua jalur akses jalan dari depan ke lokasi pabrik dan akan ada listrik sendiri pake batu baru nanti dan dia punya limbah itu ramah lingkungan,” pungkasnya.