Mubar – Penjabat (Pj.) Bupati Muna Barat (Mubar), Sulawesi Tenggara (Sultra) Dr. Bahri terus berupaya menggeliatkan investasi di Mubar dengan mendatangkan investor. Selain meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat karena terbuka lapangan pekerjaan baru, Bahri juga memberdayakan hasil pertanian dari petani Mubar untuk diolah menjadi hasil yang lebih ekonomis.
Untuk itu, Bahri meninjau langsung lokasi untuk pembangunan Pabrik Tepung Tapioka, Rabu (21/9/2022).
Pj Bupati Mubar menyebut di Desa Kampani, Kecamatan Wadaga layak untuk pembangunan pabrik tepung tapioka dari PT Mubar Agro Sejahtera.
“Sebagai komitmen kita terhadap hasil pertemuan kemarin ketika investor datang ke Mubar. Maka investor tepung tapioka ini mendirikan perusahaanya namanya PT Mubar Agro Sejahtera,” kata Bahri.
Ditambahkan dia, perusahaan ini akan menginvestasikan untuk pembangunan pabrik dalam hitungan 1.250 Hektar akan dibutuhkan sebanyak Rp 36 miliar yang investasinya sendiri, belum dihitung investasi yang lain karena komitmen pihak investor akan menyediakan kebun percontohan atau Demplot di Mubar.
“Untuk sementara nantinya penyediaan demplot di dekat Dinas Kantor Pertanian Kabupaten Mubar. Untuk itu, pihak investor membutuhkan lahan seluas kurang lebih 5 Hektar,” ujar Bahri.
Lebih lanjut dia menuturkan untuk lima hektar ini bisa berkembang tergantung nanti antusiasnya masyarakat yang mengikuti program ini yang mana program ini hanya membutuhkan pernyataan dari masyarakat bahwa bersedia ada kemauan untuk menanam dan memiliki KTP Muna Barat dan memiliki lahan.
Alumni SPDN 07 Jatinangor ini kalau ini berkembang maka nanti akan dibuka dilain tempat sehingga minimal lima hektar tersebut, bisa menambah kapasitas lagi. Olehnya itu, bicara lokasi pabrik dia membutuhkan tempat lokasi yang dekat mata air, artinya di daerah itu banyak airnya jauh dari perkampungan pemukiman dan akses jalannya ada dan akan disiapkan.
“Olehnya itu, saya melihat persyaratannya jauh dari pemukiman dan memiliki akses mata air dan kita liat juga keberadaanya atau lautnya nanti hasil tepung tapioka harus diantar ke Kota Baubau, berarti ada angkutan dari pabrik ke Baubau makanya saya pilih lokasi di Kecamatan Wadaga dan pertimbangannya dari Wadaga dan Baubau dekat,” ungkapnya.
Untuk itu, Bahri menjelaskan Kepala Desa Kampani menyampaikan ada lahan dan lahan tersebut sudah siap diserahkan kepada pemerintah daerah. Selain itu, lahan yang dimaksud ini nantinya akan menjadi bagian dari penyetaraan modal pemerintah daerah nantinya ke Perumda sebagai bagian dari modal dan demikian juga tanahnya dikonversikan bagian dari modal pula.
“Alasan terpilihnya wilayah Desa Kampani biar daerah Kampani terbuka dan saya memiliki program membuka wilayah Kampani, contohnya Kampani dan Bampres saya anggarkan di APBD perubahan saat ini agar membuka akses masyarakat tidak perlu berputar dari wilayah tetangga cukup di jalur wilayah sendiri jangkauannya lebih dekat,” ungkapnya.
Setelah pembangunan pabrik, orang nomor satu di Mubar ini menambahkan Pemda Mubar punya tugas yakni membuka akses jalan minimal lebar 8 meter untuk memudahkan masyarakat dan investor mengelola program yang telah dicanagkan.
“Soal status lokasi lahan pembangunan pabrik adalah aset Pemda Mubar dan pihak investor mengaku tidak meminta tanah atau persyaratan lain akan tetapi hanya sekedar menyewah,” tuturnya.
Untuk itu, dia menuturkan ketersediaan lahan akan dibagi tiga wilayah yakni Tiworo, Kusambi dan Lawa dan rata-rata akan dialokasikan 15 hektar perdesa.
“Jadi bicara pemerataan dalam program ini dengan kriteria orang kategori tidak mampu dan memiliki lahan akan diprioritaskan,” pungkasnya.